Schrodinger Backup

The condition of any backup is unknown until a restore is attempted.

Schrodinger Backup, Istilah ini sering muncul makbedunduk dan di guyon kan oleh account2 tech di Twitter dan Instagram. Yaaa pada waktu baca itu, saya juga hanya mesam-mesem karena memang lucu aja. Apalagi kalau sudah susah-susah backup tapi ternyata kagak bisa digunakan. Sampai saat itu saya mengalaminya sendiri…

Alkisah.

Tahun 2019-2020 adalah tahun kejayaan saya melakukan homelabing. Waktu itu, saya berhasil melakukanimplementasi homelab seperti yang ada di kantor-kantor kecil. Dari menggunakan LDAP untuk autentikasi, UPS untuk backup power, Router, FW, VPS, hingga Site to site VPN menggunakan OPENVPN. Availability adalah hal yang saya yang agung-agungkan atau mungkin saya sudah matur sembah sujud di Lab saya. Koneksi saya redundant menggunakan kabel dan broadband. UPS harus servergrade agar server bisa tetap beroperasi lancar walaupun mati listrik. Service pun sebisa mungkin dibuat HA agar apabila satu down masih bisa digunakan. Hanya 1 hal yang waktu itu masih belum bisa dilakukan karena kendala biaya, mirroring ZFS menggunakan NAS (sekarang juga masih terkendala).

Dengan hampir sempurnanya homelab saya, sayapun mulai berpikir, sebenarnya apa fungsi dari homelab saya ini? Karena kalau memang dilihat oleh orang lain, homelab saya ini tidak ada fungsinya sama sekali dan hanya membuang-buang uang. Saya pernah mencoba untuk mengusulkan untuk membuat home automation dan CCTV tapi ditolak mentah-mentah karena masih ngontrak.

Pada akhirnya, untung Tak dapat Diraih, malang Tak Dapat Ditolak. Awal 2021 saya harus melakukan purge semua homelab saya, baik dari sisi cloud maupun dari on premise. Saya sudah legowo dengan keputusan ini karena memang keadaan yang memaksa. Ya Sudahlah, toh saya juga sudah melakukan incremental backup perminggu sejak server di deploy . Saya juga sudah melakukan 3-2-1 backup pada server dan storage. Jadi, kalau terjadi apa-apa dengan salah satu backup saya, saya masih bisa melakukan restore dari tempat lainnya.

hampir Setaun berlalu…

Hari ini, tanggal 8 Nov 2021 saya bermaksud memulai kembali projek homelab saya dengan tujuan agar skill saya tidak usang dan karatan. Waktu pertama kali saya mencoba melakukan konfigurasi FW dan Server, saya lupa semua hal tentang cara konfigurasi perangkat2 ini. Yang saya ingat hanya cara buat install aplikasi dan update server ahahaha.

apt get update

Yoweslah, saya akhirnya mencoba melakukan restore backup yang sudah saya keep selama hampir satu tahun. Ternyata file backup ini saya enkrip dan saya juga lupa gimana cara dekripnya. Skipskip, Alhamdulillah, setelah dioprek-oprel dan membaca tutorial , file backup telah berhasil didekrip. Semua file backup tinggal diekstrak agar Harjuna Homelabs bisa berjaya kembali. Daaaaan, duaar, ternyata…. filenya corrupt dan saya gak bisa bisa restore semua config dan semua file backup corrupt termasuk backup 3-2-1 dan ternyata yang salah cara backup saya dan dan dan dan dan masih banyak “dan” lagi yang isinya penuh penyesalan.

Apalah artinya backup incremental dan metode 3-2-1 kalau ternyata metode backupnya yang bikin corrupt.

Jemb** memang.